Kamis, 20 Maret 2014

Bandara Sultan Syarif Kasim II Mulai Beroperasi Normal




Bandara Sultan Syarif Kasim II
Operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, sudah mulai normal setelah beberapa waktu lalu  terganggu akibat asap pembakaran lahan. Sepanjang Kamis (20/3/2014) pagi, seluruh maskapai melayani penerbangan sesuai jadwal kecuali Sky Aviation yang melaporkan berhenti operasi hingga 31 Maret 2014.

Adapun maskapai yang beroperasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah AirAsia, Batik, Citilink, Eastindo, FireFly, Garuda Indonesia, Lion Air, MandalaTiger, Pelita Air, Silk Air, Sriwijaya, dan Sky Aviation.

Rute-rute yang dilayani maskapai tersebut diantaranya dari Pekanbaru keJakarta, Kuala Lumpur, Batam, Karimun, Medan, Rengat, Yogyakarta, danBandung.  

"Penerbangan pagi ini di Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah normal sesuai jadwal, sebagian besar maskapai sudah beroperasi penuh. Semoga penerbangan terus normal," jelas Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto di Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Operasional penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II  terganggu akibat kabut asap yang menyelimuti Riau. Di mana pada 23 Februari 2014 hingga 17 Maret 2014 tercatat sebanyak 474 penerbangan dibatalkan, 297 penerbangan mengalami keterlambatan, dan 29 penerbangan dialihkan ke kota lain.

Hal tersebut menyebabkan PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II kehilangan omzet  pendapatan sebesar Rp1,3 miliar diantaranya dari Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U dan biaya pendaratan pesawat.

Asap pembakaran lahan juga sempat mengganggu operasional penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat, pada 13 Maret 2014 sampai 17 Maret 2014.

PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau kehilangan Omzet pendapatan sebesar Rp241,39 juta, dengan sebanyak 112 penerbangan keberangkatan dibatalkan.

Rabu, 19 Maret 2014

Maskapai Sky Aviation Berhenti Beroperasi Nasibnya Seperti Merpati Nusantara




Sky Aviation
Maskapai Sky Aviation sudah dipastikan berhenti beroperasi untuk sementara. Dengan alasan , Sky masih menunggu investor baru yang mau menyuntikkan dana untuk operasional maskapai.

" Maskapai Sky Aviation sementara kami tutup. Saat ini kami sedang menungggu pembicaraan dengan investor baru," kata Sutito Zainudin, General Manajer Marketing PT Sky Aviation, Rabu (19/3/2014).
Belum ada kejelasan batas waktu penghentian sementara operasional penerbangan Sky Aviation tersebut. Ketika dihubungi, Sutito Zainudin hanya menjawab,"Saat ini sedang dibahas dan segera diinformasikan."

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 105 calon penumpang Sky Aviation dari Natuna tujuan Batam dan Pontianak terpaksa membatalkan keberangkatannya, Rabu (19/3). Pasalnya, semua penerbangan maskapai Sky Aviation di seluruh Indonesia dibatalkan.

District Manajer, Sky Aviation Natuna, Yati Erawani mengatakan baru mengetahui informasi pagi tadi pukul 08.00. "Kami tidak diinformasikan sebelumnya, saya pun dapat kabar dari penumpang di Batam. Semua penerbangan di seluruh Indonesia Sky nggak jalan hari ini," ujar Tatik.

Tatik mengakui, cuma counter Sky di Natuna yang buka hari ini. "Karena kami belum dapat info resmi dari manajemen pusat. Saya sendiri dapat informasi dari penumpang di Batam," ujarnya.
Ada sebanyak 83 calon penumpang yang akan berangkat ke Batam dan 22 penumpang yang akan berangkat ke Pontianak.

"Untuk uang tiket yang ke Pontianak kami sudah dapat untuk dikembalikan, tapi untuk yang ke Batam saat ini belum ada," sebut Tatik lagi.

Tatik mengatakan masih menunggu informasi dari manajemen pusat. Bahkan Pemkab Natuna melalui bagian umum informasinya akan mencarter pesawat SriwijayaAir untuk mengangkut penumpang dari dan ke Natuna."Belum tahu sampai kapan, tapi kemungkinan bisa sampai hari Sabtu," ujar Tatik. 

Perlu diketahui, harga tiket ke Pontianak seharga Rp 755 ribu. Harga ini merupakan subsidi Pemkab Natuna ke Sky. Sementara harga tiket ke Batam dalam kisaran Rp 1 juta. Ini yang akan dikembalikan konter SKY ke calon penumpang.

Saat ini, Sky mengoperasikan tiga unit pesawat Sukhoi SSJ-100, lima unit Fokker F50, satu unit Fokker 100, satu unit Caravan, dan satu unit Cirrus SR-22.

Minggu, 16 Maret 2014

Citilink Buka kerjasama Dengan KPJ Health Care Berhad, Johor. Penumpang Dapat Diskon Hingga 50% Berobat ke Malaysia



Maskapai LCC (berbiaya murah) Citilink bersama KPJ Health Care Berhad, Johor, jaringan rumah sakit di Malaysia menjalin kerjasama. Kedua pihak memberikan layanan kesehatan bagi penumpang yang terbang dengan Citilink rute Surabaya-Johor Baru dengan memberikan  Promo diskon menarik.

Kerjasama memberikan diskon bagi penumpang Citilink langsung ditandatangani oleh CEO Citilink Arif Wibowo dan Executive Director & CEO KPJ (Kumpulan Perubatan Johor) Norita Ahmad di Johor Baru, Minggu 16 Maret 2014, yang disaksikan oleh jajaran pimpinan kedua perusahaan. Arif Wibowo bersama Direktur Keuangan Citilink Albert Burhan.

Arif Wibowo mengatakan, kerjasama ini menandai kepedulian kedua belah pihak terhadap kesehatan bagi penumpang dan juga momentum yang baik untuk membuktikan motto Citilink yaitu memberikan kemudahan dan kenyamaman bagi penumpang, disamping ketepatan waktu.

"Melalui rute internasional ini, juga membuka mata bagi masyarakat kedua negara terutama dari Surabaya dan Johor Baru mengenai potensi yang ada dari masing-masing pihak. Pengembangan dunia pariwisata, pemberian layanan kesehatan yang berkualitas namun terjangkau bisa lebih dikembangkan," kata Arif Wibowo saat memberikan sambutan.

Sementara itu CEO KPJ Johor Baru Norita Ahmad menjelaskan, pemberian diskon berkisar 16% hingga 50% bagi penumpang yang terbang dengan Citilink, mulai dari layanan rawat inap, pengobatan hingga konsultasi dengan dokter spesialis di jaringan rumah sakit KPJ Johor yang mencapai 23 rumah sakit di seluruh Malaysia, dan di luar Malaysia, termasuk dua rumah sakit di Jakarta.

Sebanyak 2,5 juta pasien dari luar Malaysia pergi berobat ke negeri jiran tersebut setiap tahunnya, dan 10% di antaranya atau 250 ribu pasien berasal dari Indonesia.

Citilink mengawali ekspansi bisnis penerbangan internasionalnya dari Surabaya dengan membuka rute Surabaya-Johor Baru pada 15 Maret 2014 dengan frekuensi penerbangan satu kali sehari pulang pergi. Berturut-turut rute regional lainnya akan dibuka ke Kuala Lumpur pada 3 April, selanjutnya dari Surabaya juga terbang ke Singapura, Hong Kong, Taiawan, dan Perth (Australia) hingga Juni mendatang.

"Surabaya merupakan ‘second hub’ Citilink setelah Jakarta, dan dipilihnya Kota Pahlawan ini karena semangatnya untuk maju. Jawa Timur sendiri memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebesar 6,5% atau di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga membuka peluang bisnis yang besar termasuk dalam jasa angkutan penerbangan," kata Arif Wibowo yang juga Ketua INACA (Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional).